Apakah Sebenarnya Penyebab Kematian Ust. Jefri ?

Seperti diketahui, almarhum Uje mengendarai motor Kawasaki Kawasaki ER-6n yang mengusung mesin 650 CC, bernomor polisi B 3590 SGQ. Setelah memberikan ceramah di wilayah Kemang, Jakarta Selatan, motor Moge yang dikendarai oleh almarhum Uje melintas di bundaran Pondok Indah ke arah jalan Gedung Hijau Raya, tepatnya di depan rumah no 17 pb 38, di perkirakan Uje mengantuk. “Karena diperkirakan kecepatan tinggi, kemudian, menabrak trotoar samping kiri kemudian membentur pohon palem, dan akibat benturan itu, beliau terpental ke depan kurang lebih 3-4 meter,” kata Kasubdit Pembinaan Penegakkan Hukum Polda Metro Jaya AKBP Sudarmanto kepada IRNews, Jumat (26/04).

Selanjutnya Sudarmanto menjelaskan saat ditemukan, posisi terakhir ustad Uje terpelungkup dan helm yang digunakan terlepas. Ustad Uje kemudian segera dievakuasi oleh pengawalnya dan petugas keamanan di kawasan tersebut. Dalam kondisi terluka parah, ia langsung dibawa kerumah sakit Pondok Indah dengan menggunakan taksi. Saat itu, dokter di rumah sakit Pondok Indah menyatakan dai gaul ini meninggal dunia. Jenazah pun kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Fatmawati “Di Rumah Sakit Fatmawati, Polisi melakukan awal penyelidikan dan mengajukan permohonan Visum dan otopsi atas izin keluarga,” katanya lagi.

“Luka yang dialami beliau fatal dibagian muka, sehingga mengeluarkan darah dari telinga dan hidung dan kaca bagian kanan helm yang terlepas pecah,” katanya lagi dalam olah TKP.  Namun anehnya, sebelum terjadi kecelakaan Uje sempat minum kopi. Sebelum mengalami kecelakaan tunggal, Ustaz Jeffry Al Buchori minum kopi bersama adik dan teman-temannya di wilayah Kemang, Jakarta Selatan. Decky Fajar Siddiq, adik almarhum menuturkan, sekitar pukul 21:00 WIB kakaknya mengajaknya untuk minum kopi. Fajar awalnya menolak lantaran kondisi Uje belum terlalu sehat beberapa hari.  “Boy, ayo ngopi. Itu beliau mengajak saya, tapi awalnya saya menolak dan mengingatkan karena kondisi beliau belum terlalu sehat. Tapi begitulah, kalau beliau punya kemauan, susah dilarang,” ujar Decky Fajar, seperti dikutip dari Kompas.com.  Uje beralasan, ia sudah beberapa hari tidak keluar rumah. Acara ngopi itu pun sekaligus untuk membahas rencana di bulan Ramadhan nanti bersama teman-temannya serta rencana syuting di Arab Saudi pada bulan Mei 2013 mendatang. Di Kemang, Uje berkumpul bersama adik dan dua temannya yang sama-sama mengendarai motor. Sambil ngopi, mereka membahas berbagai hal mengenai rencana bulan Ramadhan nanti. Yang membuat Decky Fajar tak akan lupa, ketika itu datang SPG penjual rokok. SPG menawarkan rokok. Melihat ada SPG rokok, Uje merasa iba, lalu membeli rokok dua bungkus. “Tapi beliau membayar seharga satu pack,” kata Decky Fajar. Kemudian pihak kepolisian menyebutkan, jika motor yang dikendarai Uje sedang dalam kecepatan tinggi. Namun hal ini dibantah keras oleh pihak keluarga. Menurutnya pada saat kejadian kecepatan motor Uje tidak dalam kecepatan tinggi.

“Tolong digaris besarin ini murni kecelakaan tunggal bukan karena kebut-kebutan,” kata Fajar Sidiq, Adik Almarhum kepada IRNews di rumah duka di Perumahan Bukit Mas Narmada III Bintaro, Rempoa, Tangerang. IRNews memastikan tentang kebenaran penyebab sebenarnya kematian almarhum Uje, dengan mendatangi rumah sakit (RS) Fatmawati, Jakarta Selatan. Dari pihak rumah sakit menyatakan jika visum almarhum Uje baru akan keluar beberapa hari kemudian. Hanya visum dari dokterlah yang dapat menjelaskan tentang kebenaran ‘Misteri Kematian Uje’ sebenarnya.

Kepada IRNews pihak keluarga juga menegaskan jika ustad yang dijuluki sebagai ustadz gaul itu meninggal bukan karena penyakit jantung. Saksi mata yang berada di dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengaku melihat Uje menabrak trotoar dulu sebelum akhirnya menabrak pohon palem. Namun, saat ditanya apakah Uje meninggal di tempat, sang saksi mata tak dapat memastikan. Ia hanya melihat Uje sekarat dengan kondisi yang cukup parah dan helm yang ia kenakan sudah tak menutupi kepalanya.  Seperti diketahui, almarhum Uje adalah Ustad yang selalu membela kepentingan Islam. Uje begitu dicintai oleh generasi muda Islam. Bukan hanya karena isi dakwahnya yang mudah dicerna oleh masyarakat awam.  Setiap kebenaran yang diberikan kepada Umat Islam adalah berasal dari pengalamannya sendiri. Almarhum mengungkapkan masa-masa kelam yang pernah ia lalui.
Ia mengajak semua orang untuk berubah menjadi baik lewat iman dan takwa. Uje menjadikan dirinya sendiri sebagai pribadi yang pernah buruk dan tak bahagia atas keburukannya tersebut. Bahkan almarhum Uje punya firasat jika ia akan di panggil oleh Sang Maha Kuasa Almarhum Uje sendiri, sempat me-tweet kicauan terakhir via Twitter resminya @jefri_buchori. Uje menulis sesuatu hal yang sarat akan makna dan pesan yang mendalam.

Pada akhirnya.. Semua akan menemukan yg namanya titik jenuh.. Dan pada saat itu.. Kembali adalah yg terbaik.. Kembali pada siapa..??? Kpd “DIA” pastinya..,” kata Uje dalam akun twitternya @jefri_buchori yang meneruskan akunnya di Path pada Rabu (14/3) pukul 09:35 WIB.

Almarhum Uje juga membangun beberapa Masjid dan pesantren untuk umat Islam. Salah satunya berlokasi di Cikeas yang belum rampung.  Ribuan Pelayat menghadiri dan menshalatkan Jenazah almarhum Uje di Masjid Istiqal dan pemakaman di Karet Tengsin. Banyak tokoh Islam, selebriti, dan umat Islam kehilangan sosok Almarhum. Bahkan Ustad Arifin Ilham, teman dekat Uje sangat kehilangan, dan ia menuliskan di situs Facebook, “Inna lillaaahi wa inna ilaihi roojiuun, sesungguhnya semuanya milik Allah dan sesungguhnya semua kembali kepada Allah. Telah pulang ke Rahmatullah sahabat kita Ustadz Jefry AlBukhori, yg akrab kita panggil Uje. Allahummagfirlahu warhamhu…semoga Allah mengampuni semua dosa almarhum, memaafkan semua kesalahan almarhum…aamiin,” tulisnya di FB.

Sekedar informasi, ustad Jefri lahir di Jakarta, 12 April 1973. Ayahnya bernama Alm. H. Ismail Modal dan ibunya bernama Ustdzah Dra. Hj. Tatu Mulyana. Ustadz yang dikenal gaul dalam mengemas dakwahnya ini menikah dengan Pipik Dian Irawati pada 7 September 1999 dan dikaruniai tiga anak; Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.

Selamat jalan, Ustad Jeffry Al Buchori……………………… Semoga Engkau diberikan tempat yang terbaik di sisiNYA..!! AMIN

Tinggalkan komentar